Pesona Keindahan Danau Maninjau – Keelokan alam Sumatera Barat terangkum komplet di tanah Minangkabau. Dari beberapa pantai yang menarik, bentang ngarai dan lembah yang menakjubkan, hiasan kontur alam berbentuk gunung dan bukit-bukit dan tidak ketinggal, keelokan danau-danau yang memikat. Tidak disangsikan kembali, salah satunya danau di Sumatera Barat yang simpan pemandangan alam yang menarik ialah Danau Maninjau.

Danau Maninjau sebuah danau vulkanik yang ada pas di jantung Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Berada pada ketinggian lebih kurang 460 mtr. di permukaan laut, danau ini menghampar selebar 100 km persegi dengan kedalaman rerata 105 mtr. Dengan luasnya itu, Maninjau jadi danau terluas kesebelas di Indonesia.Berikut ini sharetempatwisata telah menyiapkan informasinya

Danau Maninjau sebagai sumber air untuk sungai namanya Tangkai Sri Antokan. Di salah satunya sisi danau yang disebut hilir dari Tangkai Sri Antokan ada PLTA Maninjau. Pucuk paling tinggi diperbukitan sekitaran Danau Maninjau dikenali bernama Pucuk Lawang. Untuk dapat capai Danau Maninjau bila dari arah Bukittinggi maka melalui jalan berliku yang dikenali dengan Kelok 44 sejauh lebih kurang 10 km dimulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.Danau ini terdaftar sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Dan di Sumatra Barat, Maninjau sebagai danau terluas ke-2 sesudah Danau Singkarak yang mempunyai luas 129,69 km² yang ada di dua kabupaten yakni Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Disekitaran Danau Maninjau ada sarana rekreasi, seperti Hotel(Maninjau Cantik Hotel, Pasir Panjang Permai) dan pemondokan dan restaurant

Keindahan Danau Maninjau

Tempat ini mempunyai panorama alam yang prima. Apa lagi ada pegunungan dan bukit-bukit yang mengelilinya. Jadikan tempat wisata ini memiliki daya magic yang hebat. Siapa saja yang tiba ke arah tempat ini dapat dibuat tidak dapat move on. Untuk pulang rasanya benar-benar berat dan ditambah malas.Bahkan juga, Presiden Soekarno pernah membuat pantun yang mendefinisikan jika berkunjung tempat ini ialah kewajiban. Belum ke tanah Minang jika tidak berkunjung Danau Maninjau. Demikianlah, salah satunya cuplikan pantunnya.

Bentangan air yang paling jernih warna biru jadi hidangan yang tidak dapat dihindarkan. Keadaan airnya benar-benar tenang dan membuat hati merasa nyaman. Semua beban pemikiran seolah lenyap. Betul-betul lokasi yang terbaik untuk nikmati ketersendirian dan memerlukan ide yang lebih. Pohon-pohonan hijau berderet dan berjajar kesan-kemari. Nuansanya seperti ada dalam sebuah lukisan dan gambar anak Tk. Di mana ada selalu danau, gunung, pohon, dan burung-burung yang bawa melodi-melodi cantik.

Kelihatannya ada iman yang tergoyahkan jika menyaksikan air ini terus-terusan. Hingga sahabat native ingin segera membuka pakaian dan menceburkan diri ke danau. Rasakan kesegaran airnya, apa lagi saat panas matahari sedang menusuk. Benar-benar surga dunia yang tidak dapat terpungkiri.Sebagai tempat pemroduksi ikan, kelihatannya sahabat native harus memancing ikan di teritori ini, karena ada banyak ikan-ikan imut yang menggemaskan berkeliaran didalamnya . Maka, sayang untuk dilewati.